Tags

,

Title : Once a Year

Author : KimRae

Genre : ng… romance dan… angst?

Cast : Kyuhyun (not as SJ member)/ Raena (OC)

Warning! Bagi yang mau baca yang seneng-seneng buat ultah Kyuhyun, jangan baca ini ><
Otak saya lagi nggak bisa kerjasama untuk buat yang seneng, mungkin kerjasamanya besok atau kapan, molla *plak!
Agak galau alert! *eh?* dan yah, ini pendek .__.v
Tapi, semoga suka ya ^^

Enjoy!

Hope you’ll like it! πŸ™‚

* * * * *

“Kyun-ah, wake up~”

“Ng…”

“Kyun-aah~”

“Ng… waeyo? Aku masih ngantuk, baby.” seperti kapas, tangannya menyentuh wajahku lembut dan aku dapat melihat sorot mata yang diciptakan khusus untuk mencintaiku itu kembali. Senyumnya kembali terlihat saat aku benar-benar membuka mataku, menuruti kemauannya untuk bangun dari tidur.

“Kyun-ah, saengil chukkahamnida~” dia mencium pipiku singkat. Aku bangun, duduk di atas kasur kami dan langsung memeluknya erat. Aku tidak percaya dia akan memberiku selamat, dia datang lagi.

“Ini… kau?” aku tidak pernah salah dalam mengenalinya. Ini benar dia.

“Kau tahu, aku pasti datang.”

“Karena aku?”

“Tentu saja. Kau kan nakal, makanya aku selalu datang.”

“Raena~” aku memeluknya lebih erat. Membiarkan wangi melon dari rambutnya masuk ke hidungku. Aku merasakannya lagi dalam dekapanku setelah satu tahun menunggu lagi agar bisa bersamanya.

“Maafkan aku.”

“Bukan salahmu. Sudahlah.”

“Aku bersalah, Rae-ah aku bersalah.” Dia melepaskan pelukan kami. Kedua tangannya mengusap pipiku lembut dan tak lama dari itu aku kembali merasakan bibirnya.

“Itu hal terakhir yang kita lakukan, kan?”

“Lalu kau pergi. Salah–”

“Itu karena sudah saatnya. Bukan salahmu.” Sekarang dia yang memulai memelukku, pipinya ia tempelnya di leherku dan kedua tangannya mengusap-usap punggungku pelan.

“Kyun-aah…”

“Jangan pergi lagi.”

“Kau harusnya bahagia hari itu, tapi gara-gara aku… kau bersedih.”

“Jangan bahas itu, aku mohon.”

“Maafkan aku…”

“Rae-ya… saranghaeyo… saranghaeyo…” bahunya bergetar. Bisa aku rasakan pipinya basah dan isakan kecil keluar darinya.

“Aku juga. Sangat… sangat… sangat mencintaimu.” Tolong, siapapun yang bisa merekam apa yang kami lakukan, tolong rekamkan untukku. Aku yakin, setelah ini dia pasti memaksaku untuk menuruti semua maunya, yang harus aku lakukan untuknya.

“Kyun-ah. Lupakanlah. Kau tidak perlu melupakanku. Kau hanya perlu mencari penggantiku, dan hidup dengan baik lagi. Kau mau melakukannya untukku, iya kan?”

“Tapi kau nanti tidak akan datang lagi. Aku tidak mau.”

“Memang seharusnya seperti itu. Aku sudah seharusnya tidak datang lagi. Aku masih datang, hanya ingin memaksamu untuk kembali menjadi Kyuhyun yang dulu.”

“Kyun-ah…”

“Aku hanya ingin bersamamu, apa itu tidak boleh?” dia mencium leherku singkat, dan itu membuatku membaringkannya kembali ke tempat tidur kami.

“Tetaplah datang. Walau hanya setahun sekali, tetaplah datang untuk merayakan ulang tahunku.” Dia meraih pipiku yang berada di atasnya, lalu menempelkan hidungnya dengan hidungku. Bagaimana bisa kau menyuruhku untuk hidup dengan baik, sedangkan semua kehidupan baikku kau bawa pergi selamanya, Raena?

“Sudah waktunya aku pergi lagi.”

“Jangan.” Aku mengunci tubuhnya, memeluk pinggangnya dan satu tangan lagi menahan lehernya agar bibir kami kembali bertemu. Aku tahu, ini tidak akan berhasil untuk menahannya pergi. Dia akan tetap pergi, lagi.

“Saengil Chukkaeyo… Happy birthday, yeobo~”

“Andwaeyo! Kau tidak bisa pergi lagi!”

“Cho Kyuhyun yang hebat. Kau harus bahagia…”

“Raena…”

“Raena…”

“Raena!”

Buk!

“Aaaww!” Aku mengusap belakang kepalaku dan bangun seketika karena ternyata kepalaku terkena sandaran kasur.

Tidak ada siapa-siapa di sampingku. Raena tidak kembali lagi setelah ini. Dia akan membiarkanku sendiri.

Aku mengusap wajahku, lelah dengan semua kehilangan yang aku rasakan setelah kematian akibat kecelakaan yang dia alami dua tahun lalu. Aku selalu menyalahkan diriku sendiri sampai sekarang. Dia mengalami kecelakaan karena aku memaksanya untuk segera kembali dari kantor untuk merayakan ulang tahunku. Padahal waktu malam dan pagi harinya, kami melakukan hal yang sama seperti mimpiku tadi.

Dihari ulang tahunku, dia selalu kembali untuk menyuruhku melupakannya dan kembali hidup dengan benar dan melupakannya.

Tidak, aku tidak akan pernah melakukannya. Aku hanya akan hidup dengan baik, tapi kalau harus melupakannya… jangan harap aku menuruti perintahmu yang itu, Raena.

Aku hanya ingin kau tidak pergi, selalu datang padaku, walau hanya sekali setahun. Kau tahu, hanya itu yang bisa membuatku bahagia sekarang.

Kau, di hari ulangtahunku.

* * * * *

maaf kalo ada typo m(_ _)m

kritik dan saran selalu dinanti ^^ makasih semuaaaa πŸ™‚