Tags

,

Assalamu’alaikum ^^
salam sejahtera buat semuanyaa 🙂

Gimana? yang abis pengumuman UN gimana hasilnya? semoga nilainya memuaskan yaaa ^^

buat yang masih kelas 9, 10, 11, tetep semangat belajarnyaaa ^^

okedeh, part ini adalah yang terakhir bagi kitaa.. untuk mencurahkan, rasa rindu di dadaa  <– dangdutan, maaf keceplosan..hehhe #nggakpenting

kenapa end? karena memang harus end 🙂 capek ah lama-lama berantemnya, ntar TOP oppa nyuri kesempatan #PDakut #ditendang

hmm.. kalo nggak salah, SJ oppadeul udah balik ke Korea ya? Insya Allah ceritanya bisa nyambung yaa.. hhehehe #maksa

oke, enjoy!

Hope you’ll like it! ^^

     Angel Pov

Aku memutuskan untuk kembali bekerja hari ini. Semoga saja 10 hari tidak membuat ingatan Chaekyo hilang tentangku -__-” dan aku harus siap mental dan telinga untuk mendengar ocehan manajer tersayang Jinjoo oppa tentang kepergianku. Yaah, setidaknya tidak akan banyak yang dibicarakannya karena aku tidak pergi selama dua minggu :p

Tring

“Annyeong!” aku memasuki pintu belakang restoran yang langsung tersambung ke dapur dengan semangat. Chaekyo yang sedang sibuk membuat adonan pempek pancake. Ya, restoran kami menyesuaikan menu dengan keadaan sebenarnya, karena ini masih subuh menjelang pagi jadi makanan ringan yang akan disajikan ^^

“Ya! Angel Kim!” Chaekyo hampir saja mau melemparku dengan adonan pancake kalau aku tidak menunjukkan sepatu kayu khas Belanda yang diinginkannya dari dulu. Wajahnya langsung berubah berseri-seri lalu berlari memelukku erat, tentu saja dengan tangannya yang masih belepotan itu -___-”

“Kau membuatku terkejut! Aku kira ada penculik masuk ingin menculikku! Ternyata itu kau!” Chaekyo memukul lenganku pelan dan langsung merebut kotak sepatu dari tanganku. Chaekyo terus-terusan mengucapkan terima kasih, dan itu membuatku bingung. Apa nyamannya memakai sepatu itu ._.v

“Ya! Ada apa ribut-ribut ini?!” Jinjoo oppa membuka pintu dengan kuat hingga aku dan Chaekyo sedikit terkejut. Ekspresi Jinjoo oppa saat melihatku?

“Aaaa!!” Jinjoo oppa berteriak keras ketika melihatku, seperti melihat hantu saja. Ya! Kenapa ekspresi dua orang ini sama ha?! Apa aku sangat menyeramkan?! Aku pun melakukan hal yang sama agar Jinjoo oppa berhenti berteriak, dengan menunjukkan minatur kincir angin yang sangat diidamkannya, dan dia langsung berhenti. Untung saja mood-ku sedang baik-baik saja hari ini -__-

“Aaah, aku terkejut melihatmu! Aku kira kau belum pulang Angel-ah!” dan tindakan yang sama seperti Chaekyo tadi, Jinjoo oppa juga langsung menyambar miniatur kincir angin tadi dengan semangat. Mungkin lebih baik aku tidak pulang dan membiarkan mereka ngidam barang-barang tersebut, oke terlalu kejam.

“Angel-ah, selama kau pergi kami kerepotan! Banyak pelanggan namja kita bertanya kemana kau pergi!” Jinjoo oppa mulai mengoceh sedangkan aku memilih untuk mendengarkannya dari balik pintu ruang ganti di samping dapur. Aku tidak bisa fokus mendengarkan apa saja yang dibicarakannya karena terlalu banyak.

Pandanganku terpusat pada I-phone-ku, sudah lama aku tidak mengaktifkannya. Apa lebih baik diaktifkan saja sekarang? Baiklah. Aku pun mengaktifkan I-phone-ku, dan yang pertama kali terlihat adalah wallpapernya yang menunjukkan gambar seorang namja yang sedang tersenyum, kalian tahu siapa dia pasti.

Aku memutuskan untuk mengirim sms dengan Ryeowook oppa, aku harap mereka sudah bangun dan dalam keadaan sehat-sehat saja.

To : Wookie oppa
Annyeong oppa, apa kabar? ^^
sudah bangun? aku sudah ada di Seoul, ah jangan beritahu siapa-siapa dulu, oke? ^^
Sehat selalu oppa, aku sayang oppa 🙂

Sent

Aah akhirnya >< aku merindukan oppaku yang satu itu. Semoga dia sudah membaca sms itu, dan yang paling penting Kyuhyun tidak berpikiran evil untuk melihat isi handphone Wookie oppa, semoga.

Ah! Hyukie! Aku juga harus menghubunginya, kalau tidak dia bisa merajuk tidak jelas!

To : Beloved Hyukppa
Monkey! Whats up? hhehe
aku sudah pulang! tapi jangan beritahu siapa-siapa dulu, hanya kau dan Wookie oppa ^^
Kau sehat-sehat saja kan? Jangan lupa sisakan stok susu strawberry untukku, ara?
aku kerja dulu, byebye, aku sayang oppa ^^

Sent

Fiuh.. semoga dia tidak merajuk dan meminta macam-macam. Aku tidak mau jadi korban kebuasannya dalam makan pisang, bisa-bisa aku disuruh bertanding makan pisang dengannya, hhehe.

“Angel-ah! Kau masih di dalam tidak?!” Teriak Jinjoo oppa dari luar, aah sepertinya aku terlalu lama di sini.

Aku menghadap cermin besar yang ada di ruang ganti dan memastikan bahwa tidak ada yang salah dengan penampilanku. Aku takut akan ada yang berteriak lagi ketika melihatku dan aku tidak punya banyak hadiah untuk mereka.

“Aku sudah selesai!” Aku membuka pintu dan ekspresi lainnya aku dapat dari Jinjoo oppa, terperangah. Hei, sepertinya kalau aku tembus pandang lebih baik :”

“Kau tambah cantik saja Angel-ah..” Chaekyo menggamit tanganku dan membawaku ke ruang depan sambil tersenyum. Melewati Jinjoo oppa yang masih seperti orang bodoh -padahal manajer- di depan ruang ganti.

“Kau tahu tidak? Beberapa hari ini restoran kita sering didatangi oleh artis! Maka dari itu, Jinjoo oppa membuat ruang VIP di sudut sana, agar privasi mereka terjaga..” Chaekyo membantuku membersihkan meja dan merapikan kursi restoran karena dia sudah selesai membuat pancake. Restoran kami masih tutup jam seperti ini, baru buka sekitar jam 7 pagi nanti dan ini masih jam 6 pagi.

Aku memandangi ruang yang ditunjukkan oleh Chaekyo tadi. Memang agak sempit, tapi tidak terlalu tertutup. Aku jadi penasaran siapa saja yang sering mampir ke sini. Apa Kyuhyun pernah ke sini untuk mencariku? Aah tidak mungkin.

“Kau mau tahu tidak siapa saja yang sering datang?” kata Chaekyo sambil terus membersihkan meja. Aku yang sudah selesai dengan kursi dan sekarang sedang membersihkan kaca menoleh, menampilkan wajah penasaran supaya Chaekyo tidak kecewa.

“Ada Minho, Taemin, Key, Taecyeon, TOP, GD, Taeyang, Seulong, Yunho, Changmin, Tiffany, Jessica, Taeyeon, Leeteuk, Yesung, dan kemarin lusa Eunhyuk, Ryeowook, Sungmin oppa datang ke sini!” Chaekyo menyebutkan mereka satu persatu. Aku saja menahan nafas saking cepatnya dia menyebutkan nama-nama itu. Tapi, tidak ada Kyuhyun ya?

Alhasil aku hanya tersenyum menanggapinya, membuat seakan-akan itu sangat menarik. See? Dia memang tidak peduli akan keberadaanku.

     Angel Pov end

     Kyuhyun Pov

**Dorm**

Kami baru saja sampai pagi ini. Acaranya sangat meriah! Aku sangat terharu dengan sambutan ELF Indonesia yang sangat semangat ketika kami tampil. Leeteuk hyung dan Heechul hyung tidak henti-hentinya menceritakan bagaimana perasaan bahagia mereka. Alhasil, kami semua hanya sedikit istirahat.

Aku hanya bersandar pada sofa, kami sedang berkumpul di ruang tengah untuk melepas lelah bersama-sama, tapi sebentar lagi Leeteuk hyung, Shindong hyung, dan Eunhyuk hyung akan shooting Dream Team di Daegu, jadi mereka sedang bersiap-siap.

Leeteuk hyung dan Shindong hyung sudah keluar kamar mereka masing-masing dengan wajah yang masih sumringah. Eunhyuk hyung juga baru saja keluar dari kamarnya, hanya saja satu yang berbeda. Dia tersenyum sendiri sambil memerhatikan handphone-nya. Hal yang sama terjadi juga dengan Ryeowook tadi. Aneh.

“Wookie ah! Annyeong!” sapa Eunhyuk pada Ryeowook. Ryeowook menjawabnya dengan semangat. Mereka bahkan ber-highfive ria.

“Ya. Ada apa dengan kalian berdua?” tanya Sungmin hyung yang sedang duduk bersebrangan denganku. Dengan semangat Eunhyuk hyung menghampirinya dan membisikkan sesuatu. Sesaat setelah itu raut wajah Sungmin hyung seperti terkejut dan yang lebih mengherankan Sungmin hyung menatapku seperti ragu-ragu.

“Waeyo hyung?” tanyaku. Baru saja Sungmin hyung ingin bicara, kakinya diinjak oleh Eunhyuk hyung. Sungmin hyung pun hanya tersenyum, beda halnya dengan Eunhyuk yang memasang muka masam terhadapku.

“Gwenchana Kyu-ah,” kata Sungmin hyung sambil mengusap kakinya. Aku percaya? Tidak tentu saja. Pasti ada apa-apa. Kalau sudah menyangkut tiga orang tadi, pasti mengenai satu orang. Angel Kim.

Aku menghampiri Ryeowook yang sedang tersenyum sambil melihat handphone-nya. Berusaha mengintip apa yang sedang dilakukannya, sekalian membuktikan dugaanku.

“Ya! Jangan mengintip! Kau kan punya handphone sendiri!” Eunhyuk hyung menarik bajuku dan menjauhkanku dari Ryeowook yang sebenarnya tidak akan sadar kalau sedang diintip kalau saja Dancing Monkey ini tidak mengganggu.

“Aish!” Aku menyingkirkan tangan Eunhyuk hyung dari bajuku, sedangkan dia masih saja tersenyum sumringah dari tadi. Aish aku ingin tahu ada apa!

“Aku pergi dulu!” Aku memutuskan untuk pergi ke apartemen Angel. Aku pun mengambil segala macam peralatan yang biasa kami gunakan jika keluar. Toh, jarak apartemen kami dengan Angel tidak jauh, hanya beberapa blok.

Aku mengabaikan teriakan Ryeowook, Eunhyuk hyung, dan Sungmin hyung untuk kembali. Biar saja, aku tidak peduli.

***Angel’s Apartement***

Aku memasukkan kombinasi password untuk masuk. Setelah itu aku langsung masuk dan mengunci pintu, kemudian menuju tempat favoritku ketika dia tidak ada. Kamarnya.

“Aaa bogoshippoyoo..” aku langsung menjatuhkan diri di atas kasurnya. Memeluk guling yang ada dan menghirup aromanya banyak-banyak. Agak sedikit aneh, aromanya seperti baru dan kamar ini menjadi rapi. Padahal, yaah aku jarang merapikan kamar ini karena terlalu fokus memeluk guling ini ketika dia pergi.

Aku mengambil pigura yang ada di meja samping kasurnya. Melihat wajah Angel yang tersenyum simpul ketika difoto. Aish, aku makin merindukannya! Aku peluk saja sekalianlah potonya!

Drrt.. drrtt..

“Yeoboseyo hyung. Wae?”

“Ya! Pulang sekarang! Kita latihan untuk album kita nanti!” suara Heechul hyung menyambutku, padahal nomor yang digunakan nomor Sungmin hyung, sejak kapan dia jadi pelit?

“Ne.. sebentar lagi hyung..”

Klik

Aku langsung memutuskan sambungan itu dan semakin mengeratkan pelukanku pada guling itu. Aaah aku merindukannya! Kalau saja waktu itu aku tidak melarangnya, mungkin tidak akan seperti ini jadinya. Setidaknya aku bisa menghubunginya lewat telepon atau SMS, ini?! Tidak bisa sama sekaliii :”’

Aku memutuskan untuk menyudahi memeluk guling itu. Kasihan, guling itu sudah seperti bantal rusak gara-gara aku peluk kuat-kuat.

Sebelum aku membuka pintu, aku menoleh sekali lagi ke arah kamar Angel yang tidak aku tutup pintunya. Berharap keajaiban konyol, dia muncul tiba-tiba di sana dan berlari memelukku. Ah konyol sekali kau Kyuhyun.

     Kyuhyun Pov end

     Author Pov

**SMent Office, SJ’s Practice Room**

Leeteuk, Eunhyuk, dan Shindong sudah pergi ke lokasi shooting Dream Team. Hari sudah menunjukkan pukul 10 pagi dan Sungmin dan Ryeowook masih berpikir keras bagaimana cara membujuk Angel mau bertemu dengan Kyuhyun. Terus terang saja, setelah tahu bahwa Angel telah kembali adalah kabar baik untuk Sungmin dan Ryeowook. Melihat Kyuhyun yang terus menerus tersenyum tapi hatinya menahan kerinduan dan rasa bersalah yang besar itu membuat semua member Super Junior merasa prihatin.

“Wookie-ah, coba kau bujuk lagi..” Sungmin menyuruh Ryeowook untuk mengirimi SMS untuk Angel. Berharap Angel mau bertemu Kyuhyun, sebentar saja tidak apa-apa bagi mereka.

“Ne hyung, sudah aku coba tapi dia belum membalasnya juga..” keluh Ryeowook.

“.. Aku harap mereka berdua bisa menyelesaikannya dengan baik hyung,”

**Dream Team Shooting Location(?)**

Leeteuk heran dengan tingkah Eunhyuk yang sedari tadi sumringah sambil terus mengetikkan sesuatu di handphone-nya. Eunhyuk juga terlihat sangat semangat hari ini, lincah menurut Leeteuk.

“Kau kenapa Hyuk?” tanya Leeteuk disela-sela break shooting mereka. Eunhyuk hanya tersenyum kemudian menunjukkan handphone-nya pada Leeteuk, menampilkan sebuah pesan singkat dari seseorang. Angel Kim.

“He? Angel sudah kembali? Kyuhyun sudah tahu?” Shindong langsung bergabung dengan Leeteuk sambil melihat handphone Eunhyuk. Muka Eunhyuk menjadi masam ketika nama Kyuhyun disebut.

“Angel belum mau menemuinya..” jawab Eunhyuk singkat. Dipikirannya, dia kasihan dengan Kyuhyun yang merindukan Angel setengah mati, tapi disisi lain Eunhyuk tidak rela jika perhatian Angel kembali terbagi untuknya dan Kyuhyun, bukan terbagi lebih tepatnya, tapi tersita oleh Kyuhyun.

Eunhyuk belum sanggup melepas rasa cintanya pada Angel, mungkin sekarang belum.

     Author Pov end

     Angel Pov

Aish, Lee Hyuk Jae ini tidak tahu apa kalau aku sedang sibuk? Kalau tidak dibalas nanti dia merajuk. Dan ini pula, Ryeowook oppa mengirimkan SMS sebanyak tiga kali dan semua itu isinya panjang, mana sempat aku membacanya, kalau SMS pendek-pendek seperti Monkey itu mungkin bisa aku baca dan balas walaupun sedikit mengganggu.

Dan ada apa pula hari ini?! Ketika aku memutar papan dari ‘Close’ menjadi ‘Open’, banyak sekali yang datang. Aah tidak bisakah aku bersantai sedikit bekerja hari ini?

“Onnie, gwenchanayo?” Hyunjoon menghampiriku. Dia kasir di sini. Aku hanya mengangguk pelan dan memutuskan untuk meneruskan pekerjaanku.

“Onnie, disuruh Jinjoo oppa bekerja di VIP Room, kau terlihat sangat kacau hari ini..” Hyunjoon mendorongku kembali ke dapur untuk berbenah diri sebelum masuk ruang VIP. Biar banyak yang tertarik katanya, aigoo -____-“

“Aigoya.. kenapa hari ini banyak sekali yang datang? Bisa dikatakan dua kali lipat! Sungra juga belum datang, padahal jam makan siang sebentar lagi! Joonie-ah, sudah kau hubungi belum Sungra?” Chaekyo mengoceh panjang lebar sambil menyiapkan pesanan, untung saja ada Jaemi dan Hyora untuk mengantarkan pesanan.

Hyunjoon yang sibuk merapikan tatanan rambutku dan menghiburku agar mood-ku tidak buruk hanya menggelengkan kepalanya, tanda tidak tahu di mana keberadaan Sungra.

Tring

“Aku sampai! Onniedeul mianhae aku terlambat! Tugas sekolahku menumpuk jadi harus aku selesaikan!” Sungra langsung melesat masuk ke ruang ganti tanpa memerdulikan jawaban apa yang akan kami lontarkan setelah kedatangannya. Chaekyo dan Hyunjoon hanya terperangah melihat tingkah dongsaeng yang satu itu. Sungra memang masih sekolah, dan dia hanya bekerja pada hari Sabtu dan Minggu saja.

“Joonie-ah, aku rasa sudah cukup. Gomawoyo..” Hyunjoon mengeratkan ikatan rambutku dan aku tersenyum padanya. Hyunjoon kembali ke meja kasir karena di sana sudah ada tiga ahjussi yang mengantri. Sungra baru saja keluar dari ruang ganti dan bersiap membuat hidangan makan siang karena sekarang sudah menunjukkan pukul 11.30.

“Onnie!” Sungra menghampiriku yang baru saja ingin pergi ke ruang VIP. Dengan wajah yang sudah merah seperti tomat Sungra menyerahkan secarik kertas padaku. Aah iya, Hyunjoon pernah mengatakan padaku bahwa Sungra akan sangat bersemangat bekerja pada hari Sabtu dan Minggu, karena apa? Ada Lee Taemin SHINee yang akan makan siang di sini. Dan kertas yang sudah berpindah tangan ke tanganku ini adalah ucapan ‘Selamat Makan’ dari Sungra untuk Taemin.

“Onnie akan ke ruang VIP kan? Kalau ada Taemin nanti, serahkan padanya ya onnie.. jebaal.. yayayaa..” rengek Sungra. Aku hanya mengangguk, anak ini pasti sangat menyukai magnae SHINee itu. Imut sekali, hhe.

“Araseo Ra-ah.. tenang saja, aku ke sana dulu, oke?” aku mengacak rambut Sungra dan langsung menuju ruang VIP. Sudah ada beberapa orang di sana dan aku tidak tahu itu siapa saja. Penampilan mereka hampir mirip teroris semua .__.

“Annyeonghaseyo, sudah menentukan pesanan?” Aku sedang berada di meja nomor 3. Hanya ada lima meja di sini.

“Agashi, sekarang jam makan siang kan?” tanya salah satu dari mereka berdua. Aku hanya mengangguk sambil tersenyum. Mereka berdua unik, style mereka berdua berbeda dengan artis lain. Hmm.. kalau aku tidak salah ini G. Dragon. Terlihat dari aksesorisnya yang ‘wah’ itu, dan satu lagi itu TOP. Aku agak risih dengannya, bagaimana tidak, daritadi melihatku dengan pandangan yang.. aneh. GD sampai harus menyenggol lengannya agar berhenti menatapku seperti itu.

“Kami berdua pesan Bulgogi saja, dan minumnya air putih saja..” Aku mencatat pesanan mereka. Syukurlah GD cepat memutuskan atau aku akan mati ketakutan karena ditatap seperti tadi oleh TOP.

“Ne, harap tunggu sebentar..” aku membungkuk dan cepat-cepat pergi dari sana, tapi langkahku tersenti saat ada dua orang lagi yang masuk ke ruangan ini. Taemin dan Key SHINee. Ah, lebih baik aku menyerahkan pesanan ini dulu baru menghampiri mereka.

“Dua Bulgogi, air putih. Ra-ah, pangeranmu sudah datang!” wajah Sungra langsung sumringah ketika aku menyebutkan kata ‘Pangeranmu’, wajahnya langsung berubah jadi merah! ><

Aku kembali lagi ke ruang VIP dan menghampiri meja nomor 4. Taemin yang asik membaca buku menu yang memang ada disetiap meja sedangkan Key sibuk dengan handphone-nya.

“Annyeonghaseyo, sudah menentukan pesanan?” Taemin dan Key mengangguk semangat. Lucu sekali ekspresi mereka berdua, pantas saja Sungra suka.

“Dua steak daging dan dua es jeruk noona!” jawab Taemin semangat. Aku sempat berpikir, makanan anak-anak sekali. #digeplak

“Ne, tunggu sebentar.” Aku melakukan kegiatan yang sama seperti tadi dan menyerahkannya pada Sungra. Tapi yang ajaibnya, pesanan Taemin dan Key tadi sudah jadi bersamaan dengan pesanan GD dan TOP! Sungra hanya tersenyum malu-malu. Aish, kalau tahu begini aku tidak akan bertanya dan tidak bekerja dua kali.

Pesanan GD dan TOP aku antar duluan, itu karena aku takut dan ingin cepat-cepat menyerahkan kertas Sungra pada Taemin. Saat akan ke meja nomor 4, aku melihat ekspresi.. mm.. gugup dari Taemin. Kenapa? Molla.

“Ini pesanan anda Tuan, selamat menikmati.” Sebenarnya aku yakin Taemin gugup karena apakah hari ini ada kertas ucapan dari Sungra atau tidak, soalnya Hyunjoon pernah berkata padaku bahwa Sungra selalu melakukannya selama ini. Jadi, aku goda saja, dia ingat atau tidak? Hhehe.

“Noona tunggu!” Taemin menahan langkahku dengan meraih tanganku. Raut mukanya menampilkan keraguan untuk berbicara, lihat itu! Mukanya merah! Lucu sekali ><

“Noona, apa ada.. mm.. kertas ucapan untukku?” tanyanya malu-malu. Key saja sampai menahan tawa karena hal itu. Dengan entengnya aku menyerahkan kertas dari Sungra itu, dan tanpa sengaja mataku menangkap sosok Sungra yang sedang mengintip dari balik pintu.

“Ini kertasnya, dan itu orang yang mengirimnya selama ini,” aku pun menunjuk Sungra dan sesuai tebakanku Sungra langsung lari lagi ke dapur. Kalian tahu seperti apa wajah Taemin? Blussing!

Aku langsung kembali ke dapur dan mendapat kesempatan istirahat karena menurut Jinjoo oppa wajahku pucat, padahal wajahku memang seperti ini. Saat sampai di dapur, tentu saja aku disambut oleh ocehan Sungra yang tidak terima identitasnya dibongkar, padahal aku yakin dia senangnya bukan main, hehe.

Drrtt.. drrtt..

“Yeoboseyo oppa..” Wookie oppa menelponku, mungkin karena SMS-nya yang tidak aku balas.

“An! kenapa tidak membalas SMS-ku?”

“Mianhae, aku sedang sibuk oppa.. waeyo?”

“Ah mianhae, tapi apa kau sudah membacanya?”

“Not yet, memangnya ada apa?”

“Aish, Angel-ah, kau mau kan bertemu dengan Kyuhyun?”

Aku terdiam ketika Sungmin oppa mengambil alih pembicaraan dan mulai membahas Kyuhyun. Aku saja masih ragu, ingin bertemu dengannya atau tidak.

“Mollayo oppa, mianhae..”

“Jebaaal, selesaikanlah masalah kalian Angel-ah..”

“Aku.. aku sibuk oppa, mianhae..” baru saja aku ingin memutuskan sambungan, terdengar suara seseorang yang.. yaah kalian tahu.

“Jangan matikan teleponnya Angel Kim!” Suara Kyuhyun. Itu suara Kyuhyun.

Klik

Aku langsung memutuskan sambungan telepon dan tanpa aku sadari, airmata ini turun lagi. Entah airmata apa. Apakah karena aku sedih? Apakah karena aku mendengar suaranya? Apakah karena aku.. sangat merindukannya?

“Onnie! Gwenchanayo? Aigo mianhae onnie, aku tidak marah karena tadi, jangan menangiis..” Sungra panik melihatku menangis. Hyunjoon dan Chaekyo juga ikut menghampiriku. Aku hanya menggeleng pelan, sedikit mendongakkan kepalaku agar airmata ini tidak jatuh.

“Joonie-ah, Chae-ah, Ra-ah, tolong katakan pada Jinjoo oppa, aku ingin pulang duluan..”

     Angel Pov end

     Kyuhyun Pov

Dia.. dia memutuskan sambungannya. Tidak ingin bertemu denganku he?

“Kenapa?! Kenapa kalian tidak memberitahuku kalau dia sudah pulang?!” aku membentak Sungmin hyung dan Ryeowook yang ada di hadapanku. Member SJ lain yang sedang istirahat latihan menoleh ke arah kami. Aku tidak peduli, aku hanya kecewa tidak ada yang memberitahukan padaku kalau Angel-ku sudah ada di sini.

“Kyu, dia belum mau bertemu denganmu! Dia masih ragu!” Wookie menjawab dengan lantang. Aku hanya terkejut mendengarnya, belum mau bertemu? masih ragu?

“Aku akan ke restorannya sekarang!” ide gila memang. Kantor SM dan tempatnya bekerja cukup jauh. Ditambah lagi aku tidak begitu pandai mengemudikan mobil. Aku memilih untuk menggunakan van kami yang untungnya ada ahjussi yang selalu setia mengantarkan kami kemana-mana. Teriakan Sungmin hyung dan yang lainnya untuk menghalangiku tidak lagi aku gubris, tidak untuk kali ini.

**Restaurant**

“Angel-ah!” Aku membuka pintu restoran itu dengan tidak sabar. Terserah orang-orang di sini melihatku seperti apa. Setidaknya aku sudah memakai penyamaran lengkap.

Tiba-tiba seorang wanita dengan pakaian kasir menghampiriku dan menatapku heran. Sesaat kemudian aku rasa dia tahu aku ini siapa.

“Kau Cho Kyuhyun kan?!” tunjuknya padaku. Aku yakin banyak yang mendengar dan aku tidak memerdulikan itu. Aku langsung melesat menuju dapur dan tidak menemukan Angel sama sekali, hanya ada dua wanita yang berpakaian koki.

“Chogi, nugu?” tunjuk salah satu wanita itu padaku.

“Mana Angel Kim?” tanyaku padanya. Wanita yang satu lagi -yang terlihat seperti Taemin- melongok melihatku, sepertinya dia juga tahu aku siapa. Ditambah lagi wanita yang tadi mencegatku di depan juga sudah berada di sini.

“Kau Cho Kyuhyun?! Super Junior?!” teriak wanita yang kulihat dari nametag-nya, namanya Sungra.

“Mana Angel Kim?!” Tidak peduli mereka mau tahu atau tidak tentangku, yang penting itu aku bertemu Angel! Untung saja wanita yang satu lagi -terlihat namanya Chaekyo- menjawab pertanyaanku.

“Dia pulang! Kalau kau hanya ingin berteriak di sini silahkan keluar!” oke, sedikit membentak tapi aku tahu dimana Angel sekarang. Tanpa mengurangi rasa hormat, aku membungkuk pada wanita tadi dan langsung berlari menuju van lagi. Angel Kim, jangan menghindariku.

     Kyuhyun Pov end

     Angel Pov

Aku langsung merebahkan diriku di atas kasur. Menelungkupkan wajahku dengan bantal. Ada yang aneh, kamarku berantakan, dan ada bau parfum maskulin seseorang yang melekat pada bantal dan gulingku. Bau Cho Kyuhyun. Aish, ini hanya khayalan!

Tadi itu, aku sudah lama tidak mendengar suara Kyuhyun. Sialnya, itu membuatku ketagihan untuk mendengarnya lagi. Alasan kenapa mau belum mau bertemu dengannya? Sama seperti kemarin, aku tidak mau bertindak aneh. Bagaimana kalau dia tiba-tiba muncul kemudian aku menendangnya karena masih sedikit kesal lalu memeluknya karena merindukannya? Itu memalukan!

Brak!

“Angel-ah!”

“Jangan mendekat!” Aku melempar bantal yang ada didekatku padanya dan percuma saja, dia bisa menangkapnya dengan mudah dan semakin mendekat. Aku yang jujur saja belum siap bertemu dengannya gemetaran. Bagaimana ini?!

“Dengarkan aku dulu!” Kyuhyun terus mendekat, dan apa yang aku takutkan terjadi. Tubuhnya yang belum jauh dari pintu kamarku terpental karena.. tendanganku. Dia terjungkal dan aku secara spontan mengunci pintu kamarku. Kalian tahu? Aku menyesal, sangat menyesal telah melakukannya. Yang bisa aku lakukan hanyalah menangis sambil bersender di pintu. Memang Kyuhyun tidak akan tahu aku menangis, tapi dia cukup tahu dengan watakku.

“Baby.. aku mohon.. buka pintunya..” ringis Kyuhyun, pasti itu karena kesakitan.

Drrtt.. drrtt..

Aku mengambil I-phone-ku, dan terpampang ‘Beloved Hyukppa Calling’ di sana.

“Op.. oppaa..”

“Cheonsa-ah, waeyo? Kau menangis?” terdengar nada khawatir. Cheonsa, panggilan yang selalu aku larang namun tidak pernah dihiraukannya.

“A.. ani.. aniyo..”

“Geotjimal! Waeyo?”

“Nan.. nan gwenchana hyukppa..”

“Cheonsa-ah, aku nyanyikan lagu ya?” Eunhyuk oppa mulai menyanyikan lagu kesukaanku. Three Bears.

     Angel Pov end

     Kyuhyun Pov

Tendangannya memang sakit, dia itu karateka, tapi yang lebih menyakitkan di sini. Hatiku. Dia tidak mau bertemu denganku? Aku sudah memanggilnya berkali-kali, tapi yang terdengar malah isakan kecilnya, dan terdengar seperti sedang menelepon.

“Nan.. nan gwenchana hyukppa..” itu yang aku dengar. Eunhyuk hyung ya? Apa Eunhyuk hyung bisa membuatnya lebih tenang?

Tidak! Angel-ku tidak seperti itu! Aku yakin dia akan selalu bersamaku! Eunhyuk hyung tidak akan benar-benar mengambilnya dariku! Dia sudah punya pacar! Angel hanya akan bersamaku!

**SJ’s Dorm**

Hari sudah sore. Aku memutuskan untuk tidak datang ke kantor SM dan bertemu yang lain. Aku masih memikirkan cara bagaimana aku bisa bertemu Angel-ku. Bagaimanapun aku tidak ingin menyerah, dia harus mau bertemu denganku. Terserah nanti aku akan ditendang, dipukul,ataupun dicubit sampai mati yang penting aku bertemu dengannya.

Dan tidak terasa, aku tertidur.

@night

Aku terbangun karena suara ribut di luar kamarku. Semuanya sudah kembali kecuali Leeteuk hyung, Shindong hyung, dan.. Eunhyuk hyung. Pikiranku langsung melayang pada Angel. Pandanganku menyapu segala arah, tidak tahu mencari apa tapi yang jelas pandanganku terpaut pada dua PSP milikku. Hmm.. bagaimana kalau memakai cara lama saja?

     Kyuhyun Pov end

     Angel Pov

Baru saja Eunhyuk oppa memutuskan sambungannya. Walaupun hari sudah malam, aku tidak berniat untuk beranjak dari tempatku semula, duduk bersandar pada pintu kamarku. Aku tahu Kyuhyun sudah pulang, mungkin dia menyesal sudah datang menemuiku dan mendapatkan satu tendangan.

Aku keluar dari kamar, merasa bosan. Lagipula Eunhyuk oppa sudah berjanji akan meneleponku lagi.

Drrtt.. drrtt..

“My Cheonsa! I miss you!”

“Berhenti memanggilku dengan sebutan itu oppa, pacarmu nanti marah..”

“Shireo! Jadi bagaimana? Sudah tidak sedih lagi? Kenapa kau menangis? Aku ke sana yaaa.. menemanimu, bagaimana?”

“Ayo bermain..” Aku menolehkan kepalaku, menghadap seseorang yang tadi sore sempat aku tendang. Aku ingin bangkit dari dudukku di sofa, tapi tidak bisa. Tubuhku terlalu kaku untuk sekedar bergerak setelah menangkap tatapan yang dimilikinya. Tatapan menderita?

Kyuhyun mengambil I-phone-ku dan meletakkannya di meja. Mataku masih terfokus padanya. Kapan dia sampai?

“Ayo bermain, yang kalah harus mendengarkan yang menang sampai selesai..” seperti dejavu, ini pernah terjadi padaku, pada kami. Aku yang sudah mengenggam PSP miliknya hanya diam, sedangkan dia sudah memulai aksinya.

“Ya! Aku menang!” Dengan wajah sumringah Kyuhyun menghadapku yang masih bingung harus berbuat apa. Tentu saja dia menang, aku tidak bermain sama sekali.

“Baby..” Kyuhyun memelukku erat, sangat erat. Aku.. aku merindukan pelukan ini. Aku merindukan aroma tubuhnya. Aku merindukan suaranya ketika memanggilku. Tuhan, apakah Kyuhyun merasakan yang sama? Merindukanku?

“Dengarkan aku baik-baik..” aku mengangguk pelan, masih dalam pelukannya. Dia berbicara tepat di telingaku.

“Aku menyesal.. aku minta maaf.. aku bersalah.. aku mohon jangan menhindariku.. aku membutuhkanmu, baby.. aku tidak suka kau pergi jauh, maafkan aku.. bogoshippo, aku sangat merindukanmu seperti orang gila disini.. aku mohon maafkan aku.. Angel-ah, saranghae.. mianhae.. saranghae..” bahu Kyuhyun bergetar, dia menangis?

“Na.. na do.. na do boo.. ” Akhirnya aku mempunyai keberanian, berani untuk balas memeluknya. Kyuhyun-ku, aku sedang memeluknya.

“Maafkan aku..” Kyuhyun melepas pelukannya dan menyentuh pipiku dengan kedua tangannya. Mengusap airmata yang keluar. Aku hanya mampu mengangguk sebagai jawaban. Untuk kali ini saja, akan aku biarkan diriku ketagihan dengan sentuhan tangannya di pipiku. Akan aku biarkan Kyuhyun menyentuhku lama-lama. Aku sangat merindukannya.

“Baby..” tunggu dulu! Seringaian ini..

Chu~

“Ciuman pertama di bibir tanda berbaikan! Bagaimana?” He?!

“Tapii.. tadi itu kurang lama loh baby.. bagaimana kalauu..” Kyuhyun merapatkan tubuhnya padaku. Ya! Apa-apaan dia ini?!

“Ya! Cho Kyu–hmmpph!”

Yaaah, tidak apalah. Setidaknya dia tidak berbuat macam-macam selain ini.

Cho Kyuhyun, aku tetap milikmu 🙂

FIN

#lapkeringet -____________________________________-“

maafkan kalau endingnya geje seperti ini *bow*

maafkan kalau tidak sesuai keinginan *bow*

tapi TERIMA KASIH karena sudah menyempatkan membaca, komen, dan menghargai karya yang satu ini ^^ *deep bow*

Wassalamu’alaikum ^^