Tags

, , , ,

Assalamu’alaikuum ^^ jama’aaah
Salam sejahtera semuaa πŸ™‚

Mm.. sebenernya sih, ini sekedar tambahan buat ff “Home” πŸ™‚ bukan side story dari Kyuhyun ataupun Raena/ Angel *caelaa* tapi ini merupakan kumpulan side story dari orang-orang yang saya masukin di Home part 3 #lirikjoonisungra.. hehhehe >< mm.. ada tambahan juga nih, yaitu Ayako ^^

Jadii.. kalo mau nyambung harus baca Home part 3 #promosi

PS : Cetak mirik atau italic –> flashback ^^
Side story Eunhyuk –> waktu dia hubungin Angel malem-malem
Side story Sungra –> waktu Angel baru aja minta pulang
Side story Hyunjoon –> waktu Angel baru aja minta pulang (sama) hhehe

Mianhae kalo gimanaaa gitu >< ide dadakan (?) soalnya.. kekeke ^^

oke deh, daripada saya nulis ngalorngidul nggak karuan mau kemana arahnya, lebih baik kita mulai sekarang #benerinkacamata #gayaaja

Enjoy!

Hope you’ll like it! ^^

Sungra’s Story [From Steak with Love]

Aish! Angel onnie kenapa pakai menunjuk ke arahku sih? Kan Taemin jadi tahu bagaimana rupaku! Bagaimana kalau dia tidak menyukaiku? Bagaimana kalau dia tidak mau datang lagi kesini? Bagaimana kalau dia shock melihat wajahku? Dan yang terburuk, bagaimana kalau dia tidak mau lagi memakan steak buatanku yang penuh cinta itu?!

“Aaaaaahh…” aku menghela nafas berat. Chaekyo onnie yang kebetulan membantuku memasak menatapku heran.

“Waeyo Ra-ah? Kau juga sakit?” Chaekyo onnie mengecek keningku yang tidak apa-apa ini. Aku hanya menggeleng lemah, masih memikirkan banyak kemungkinan akibat dari kelakuan Angel onnie tadi.

“Chogiyo.. Annyeonghaseyo agashi..” Suara ini..

“Ah, Taemin-ssi, ada apa ke sini? Apa ada keluhan pada makanannya?” tanya Chaekyo onnie. What?! Taemin?! Lee Taemin ada di dapur kami?! Oh tidak tidak! Aku harus lari!

“Aku ingin bertemu dengan dia noona..” Aku dapat merasakan kalau Taemin sedang menunjukku. Posisiku memang membelakanginya.

“Oh maksudmu Sungra? Ini dia anaknya!” Chaekyo onnie memutar tubuhku menghadap Taemin. Ummaa! Dia tampan sekali! ><

“An.. Annyeo.. Annyeonghaseyo..” Aku mencoba untuk membungkuk, setidaknya menghentikan kontak mataku dengannya. Bisa mati kehilangan nafas kalau lama-lama. ><

“Wah, tidak usah seperti itu Ra-ah.. Eh, bolehkan aku panggil seperti itu?” Aku membelalakkan kedua mataku. Aku menatap sekeliling dan sialnya Chaekyo onnie terlalu licik untuk tetap berada di sini, dia menghilang entah kemana. Jadi.. aku berdua saja begitu?!

“Ah, ne.. tentu saja boleh Taemin-ssi..” Aku menunduk malu, menyembunyikan wajahku yang memerah ini. Aigoo.. aku senang, tapi sekaligus malu. Setidaknya jangan bertemu dalam keadaan seperti ini.

“Panggil saja aku oppa, itu lebih baik! Ah iya, aku ingin berterima kasih atas kertas ucapanmu selama ini Ra-ah, ini balasannya..” Taemin -oppa- menyerahkan secarik kertas padaku. Baru saja ingin aku buka, dia melarangnya.

“Jangan dibuka sekarang! Tunggu aku pergi dulu, hehehe..” Taemin menggaruk kepalanya yang aku yakin tidak gatal, seorang artis tidak mungkin punya kutu kan?

“Aku pulang dulu ya.. Ah, tolong berikan aku ucapan semangat dong! Aku akan berangkat ke Jepang lagi untuk promo album Ra-ah..” Taemin oppa memasang tampang memelasnya yang.. ergh.. imut >///< Mau bagaimana lagi, mana tega aku tidak memenuhi permintaannya.

“Hmm.. Taemin oppa, fighting! Semoga sukses!” Aku mengepalkan tangan kananku ke udara. Dan kalian tahu dia melakukan apa? Dia mengacak rambutku gemas! Ulangi, MENGACAK RAMBUTKU! Aaaaa! Aku pasti bermimpi!

“Gomawo Ra-ah, aku pergi dulu.. Annyeong!” Perlahan sosok Taemin oppa menghilang dari balik pintu dapur. Sepertinya Key oppa menunggunya di depan restoran. Ah iya, kertas ini apa ya isinya.

Β Hey, aku Lee Taemin. Gomawo untuk ucapannya selama ini. Selera makanku bertambah ^^
Aku ingin kau mengucapkannya secara langsung padaku, bagaimana? Hhehe
Oh iya, aku suka masakan buatanmu, enak sekali! Aku akan menjadi penikmat masakanmu setiap hari!
Sekali lagi gomawo ^^

Aaah aku rasa aku tidak bisa tidur malam ini >///<

Sungra’s Story end

 

Hyunjoon’s Story [Let It Flow]

Angel onnie baru saja pulang, aku merasakan ada yang berbeda darinya. Mukanya terlihat lebih pucat dari biasanya. Hmm.. sudahlah, nanti aku tanyakan saja padanya langsung.

Drrtt.. drrtt..

Ada SMS masuk, dari siapa? Jarang sekali ada SMS saat jam kerjaku, kecuali satu orang sih.

Β From : Shim Changmin Bau ^^
Β Joonie-ah, aku sebentar lagi mampir ke restoranmu. Tunggu aku!

Haah.. ada-ada saja. Tinggal mampir saja mau laporan segala -__-. Hmm.. Shim Changmin TVXQ. Sahabatku saat SMA, tidak menyangka saja omongannya yang ingin menjadi penyanyi terkenal yang aku anggap sebagai lelucon masa SMA itu benar-benar menjadi kenyataan. Bukan hanya terkenal, dia digilai oleh banyak gadis di dunia ini, dan itu.. ehm.. membuatku cemburu.

Aku dan Changmin pernah berpacaran waktu SMA, dan itu sangat lama. Bisa dikatakan dari awal sampai akhir SMA kami berpacaran. Putus karena dia training di SM, tidak ada alasan lain.

Ting

“Joonie-ah!” Ah itu dia, orang yang baru saja aku pikirkan datang. Shim Changmin bersama Yunho oppa.

“Aku dan hyung memesan makanan biasa, oke?” Changmin tersenyum dan langsung masuk ke ruang VIP. Dia ini lupa ya kalau aku kasir?

***

Sebentar lagi toko akan tutup. Jinjoo oppa sudah pulang bareng Chaekyo onnie, Sungra sudah pulang sambil kegirangan tidak jelas, yang lain juga sudah pulang. Aku kebagian tugas untuk menutup restoran. Aish, kenapa saat lumayan dingin ini harus giliranku sih?

“Mau ditemani tidak?” Aku menoleh kebelakang dan benar saja, tadi itu suara Changmin dan sekarang orangnya berada di hadapanku.

“Tidak, aku sebentar lagi selesai..” Aku meneruskan untuk mengembok pintu. Baru saja selesai, aku kira Changmin sudah pergi karena tidak ada suaranya lagi. Ternyata aku salah, dia tiba-tiba menggenggam tanganku dan mengajakku berlari, ke taman.

@Park, 9PM

“Woaa.. sudah lama kita tidak ke sini ya Joonie, terakhir kali saat kelulusan.. hehhe..” Changmin menuntunku ke sebuah bangku taman yang lumayan panjang. Kami duduk berdua di sana menikmati lampu-lampu taman yang ada. Sudah lumayan sepi karena ini sudah malam dan sedikit dingin.

“Changmin-ah, ayo kita pulang.. aku ada tugas kuliah..” Aku hendak berdiri namun ditahan oleh Changmin. Dia dengan seenaknya menggenggam tanganku dan memasukkannya ke saku jaketnya.

“Sudah tahu kuliah repot, masih saja mau bekerja part time. Kau ini senang sekali merepotkan diri sendiri,” Changmin mengacak rambutku dengan tangan kanannya karena tangan kirinya masih menggenggam tanganku. Aku hanya tersenyum menanggapinya. Laki-laki ini, tidak berubah sama sekali dari dulu.

“Hmm.. Joonie-ah..” Pandangan kami bertemu, dan entah kenapa aku jadi gugup. Padahal kami sering bertemu di restoran saat jam makan siang, kenapa ada yang berbeda dari pandangannya?

“Kita dulu.. belum mengakhiri hubungan kita kan?” tanya Changmin serius. Raut wajahnya menampakkan keraguan saat mengatakannya, dan jujur saja aku sedikit terkejut. Dulu, kami memang tidak pernah mengucapkan satu kata lima huruf yang bisa membuat hubungan kami merenggang. Kami berpisah secara alami, dia sibuk dengan trainingnya dan aku sibuk dengan ujian masuk universitas. Setelah itu, kami tidak pernah berhubungan lagi dan kembali bertemu ketika aku mulai bekerja di restoran Jinjoo oppa. Takdir?

“Hmm.. belum.. waeyo?” tanyaku penasaran. Kalian tahu? Ketika aku mengatakan itu, Changmin memalingkan wajahnya dariku. Dia menatap tanah dan memainkan kakinya di sana. Lucu sekali.

“Aniyo.. hanya ingin memastikan kalau kau masih bisa aku miliki, itu saja.” Aku hanya tersenyum menanggapinya, mungkin dia tidak melihatnya karena masih menunduk melihat tanah. Hanya ingin memastikan? Tidak perlu kau tanya Shim Changmin, aku memang tidak bisa mengalihkan apapun tentangmu dari kehidupanku.

“Tapi tenang saja, aku tidak akan meminta macam-macam darimu sekarang, aku tahu pasti ini membingungkan untukmu, aku tiba-tiba bicara seperti ini setelah sekian lama tidak menghubungimu.. biarkan semuanya berjalan secara alami, aku tidak ingin kau memikirkan kata-kataku tadi secara buru-buru..” Changmin melepaskan genggamannya dan beranjak dari duduknya.

“Ayo pulang! Aku antar kau Joonie-ah, kajja!” Dia kembali menarik tanganku dan mengajakku berlari sampai tempat mobilnya terparkir di dekat restoran.

Sebenarnya aku tidak perlu memikirkannya lagi, aku selalu ingin bersamanya selama ini. Tapi seperti katamu Shim Changmin, biarkan semuanya berjalan secara alami. Mungkin setelah ini, kita bisa melanjutkan apa yang sempat terhenti dulu. Hanya menunggu waktu yang tepat, maka dari itu biarkan semuanya mengalir seperti air. Aku hanya tinggal berdoa, semoga bermuara di tempat yang baik.

Hyunjoon’s Story end

 

Eunhyuk’s Story [You’re not my girl, you’re my sister]

Hari sudah berganti malam, belum larut karena ini baru pukul 8 malam. Aku baru saja selesai menghubungi Angel walaupun aku sedang capek karena shooting kali ini sangatlah ramai. Aku terpaksa memutuskan sambungan karena akan berfoto bersama seorang artis Indonesia, Fauzi Baadillah, kalian kenal kan?

Untunglah shooting sudah selesai, giliran SHINee dan beberapa Girl Band saja yang melanjutkan shootingnya, sedangkan kami bertiga sedang menunggu sampai acara benar-benar selesai. Ah iya! Aku tadi berjanji untuk menghubunginya lagi!

Aku membuka kontakku dan aku sedikit tersenyum melihat nama yang aku gunakan untuknya. My Cheonsa.

“Ya! Ganti!” Aku dan Angel sedang duduk berdua di ruang tengah dorm kami. Aku menunjukkan padanya bahwa aku menggunakan nama ‘My Cheonsa’ untuknya di handphone-ku.

“Waeyo? Itu nama yang bagus! Kau saja yang tidak tahu artinya! Lagipula kau menggunakan ‘Beloved Hyukppa’ untukku kan?” Aku menggerlingkan mataku padanya, dan dia langsung cemberut.

“Kata ‘Cheonsa’ itu terlalu tinggi, Monkey! Artinya ‘Malaikat’ kan? Aku ini hanya gadis biasa!” Angel merebut handphone-ku dan mengubahnya menjadi ‘Beloved Angel’.

“Ini lebih baik oppa. Kita kan saling menyayangi seperti saudara, iya kan?” Angel menunjukkan kelingkingnya padaku yang langsung aku tanggapi.

Dia ini lupa ya kalau handphone ini milikku? Kan bisa aku ubah lagi. Lagipula, she is my cheonsa.

Aish, ingat itu lagi kan! Sudahlah, hubungi saja dia Lee Hyuk Jae! Dia pasti membutuhkanmu untuk menghiburnya setelah menangis tadi.

Klik

Tidak perlu lama aku menunggunya untuk menjawab teleponku, pasti dia sangat kesepian.

β€œMy Cheonsa! I miss you!” Aku sangat bersemangat saat dia menjawab teleponku. Bukan hanya Kyuhyun yang merindukannya, aku juga.

β€œBerhenti memanggilku dengan sebutan itu oppa, pacarmu nanti marah..”

“Shireo! Jadi bagaimana? Sudah tidak sedih lagi? Kenapa kau menangis? Aku ke sana yaaa.. menemanimu, bagaimana?” Angel tidak menjawab, yang ada hanyalah suara seseorang di sana. Kyuhyun.

“Ayo bermain..” Itu yang aku dengar. Sambungan belum diputuskan, dan aku tidak berniat untuk memutuskannya duluan. Padahal aku tahu, pembicaraan mereka pasti akan membuatku ditampar keras oleh kenyataan, Angel hanya mencintai Kyuhyun dan akan menganggapku sebagai kakak, tidak lebih.

***

@Dorm, Enhyuk’s room. 9PM

Aku merebahkan tubuhku di atas kasur. Mencoba untuk mencerna segala macam pikiran yang memenuhi otakku. Benar saja, setelah mendengar pembicaraan mereka berdua aku semakin sadar akan posisiku di mata Angel. Tidak lebih dari kakak. Padahal, aku sudah menunjukkannya secara terang-terangan. Aku menyayanginya dan dengan tidak tahu malu mencintainya, kekasih dongsaenku sendiri.

“Cheonsa-ah, saranghaeyo..” Angel yang baru saja ingin minum susu strawberry yang aku berikan tadi berhenti dan menatapku. Aku mengucapkannya dengan nada bercanda, walaupun itu serius.

“Na do oppa..” Angel mencubit pipiku. Na do?

“Kau.. juga..” Aku gugup. Terang saja, dia mengatakan dia juga mencintaiku?

“Keurom, aku mencintai oppa. Oppa adalah kakakku, jadi aku harus mencintai oppa. Benarkan?”

Hanya kakak ya? Jadi tidak mungkin aku bisa memilikinya kan? Walaupun banyak kesamaan diantara kami, tetap tidak bisa kan?

“Ayolah oppaa.. mengalahlaah, ini susu dan pisang terakhir, aku belum makan siang..” rengek Angel padaku. Donghae yang melihat kami berdua seperti anak kecil langsung saja menyambar pisang yang ada di tanganku dan menyerahkannya pada Angel.

“Gomawoyo Haeppa.. kau memang tidak pelit seperti monyet centil ini!” Angel dengan cepat melahap pisang itu dan tidak menyisakanku sama sekali.

“Kau bilang aku monyet, lalu kau apa?” Aku menyerahkan susu strawberry terakhirku padanya. Kami tadi habis latihan dance, ah lebih tepatnya hanya bermain. Aku menantangnya untuk melakukan dance ‘It’s You’ dan benar-benar dilakukannya. Kami berdua memang memiliki banyak kesamaan. Susu strawberry, pisang, dance, sedikit jahil, suka menggoda Donghae sampai marah, dan lain-lain.

Karena hal itulah, aku berharap lebih darinya. Aku tidak ingin dia hanya menjadi sabahatku, aku menginginkannya.

“Hei, bagaimana kalau foto bersama?” Angel pun mengangguk. Aku menempatkan diriku di sampingnya, sangat dekat.

Ckrek

“Woaa.. hasilnya bagus! Sayang sekali kita tidak mirip oppa, aku kan jadi tidak bisa mengatakan pada teman-teman di restoran kalau kau oppa-ku!”

Selalu saja, ‘Oppa’, ‘Monkey’, ‘Beloved’. Semua panggilan darinya itu sangat aku sukai. Tentu saja karena aku menyukainya, jadi apapun yang dia lakukan selalu benar di mataku. Tapi, setelah menguping pembicaraan mereka lewat telepon tadi, aku seperti merasakan sesuatu. Sesuatu yang sudah aku sadari dari dulu. Perasaanku terhadapnya.

Aku mengambil handphone-ku yang berada di saku celana. Memandangi display picture nya yang menampilkan fotoku bersama Angel. Entah kenapa, aku ingin membuka kontakku dan menemukan namanya. Aku tidak langsung mengetik huruf ‘M’, aku malah menelusuri seluruh kontak hingga akhirnya aku menemukan kontak yang lebih sering aku hubungi dibanding Angel. Ayako.

Gadis ini, aku bertemu dengannya di restoran tempat Angel bekerja beberapa tahun yang lalu dan entah kenapa ada sesuatu yang mendorongku untuk segera memilikinya. Rasa ingin memiliki akan Angel dan Ayako berbeda, rasa yang sama namun ketergantungan yang berbeda.

Aku memencet tombol hijau pada handphone-ku. Menghubungi seseorang yang seharusnya aku pikirkan daritadi.

“Hoaam.. yobosaeyo oppa.. wae meneleponku malam-malam beginii..”Β sahutnya. Aku hanya tersenyum tipis saat dia berbicara begini. Pasti lucu sekali wajahnya sekarang. Ah, sepertinya aku mengganggu waktu tidurnya, lebih baik katakan langsung saja, basa-basinya kan bisa kapan-kapan.

“Saranghae..” kataku. Aku yakin, Ayako pasti terkejut mendengarnya.

“He?” Tuh kan, aku bilang apa, hhehe.

“Saranghaeyo..”

“Mwo?”

“Jeongmal Saranghaeyo Aya~.. I love you..” Ini, ungkapan ini adalah jujur. Aku merasakan lega yang hebat saat mengucapkan ini untuknya.

“Ng.. na do oppa..” Mungkin dia sedang kebingungan kenapa aku seperti ini. Sebenarnya, aku hanya ingin membuktikan perkataan Donghae beberapa waktu yang lalu.

“Perasaanmu pada Angel tidak lebih dari sekedar adik dan kakak. Perasaanmu pada Ayako adalah perasaan antara seorang namja dan yeoja. Coba saja kau mengatakan ‘Saranghae’ pada Angel dan Ayako, mana yang menimbulkan perasaan aneh atau berdebar-debar, Hyuk-ah”

Dan Donghae benar. Rasanya berbeda, ketika aku mengatakannya untuk Angel, rasanya menyenangkan. Ketika aku mengatakannya untuk Ayako, rasanya.. seperti ingin mengucapkan hal itu setiap hari untuknya.

“Tidurlah Aya.. Mimpikan aku, oke? Byebye.. Saranghae..”

Klik

Aku langsung memutuskan sambungan, membiarkan Ayako kebingungan dengan sikapku barusan. Aku memandangi lagi display picture di handphone-ku, dan ada niatan untuk mengganti gambar tersebut dengan gambarku berdua dengan Ayako. Dan username Angel, sepertinya aku harus menghilangkan kata ‘My’. She is not mine.

Hmm.. sepertinya aku harus mengubah username Ayako juga di handphone-ku. Bagaimana dengan.. ‘She is Mine’ ? Akan aku tunjukkan padanya dan lihat reaksinya, hehhe..

Dia memang bukan milikku, tapi kami senang saling berbagi. Sosoknya seperti malaikat, dia mampu membuat suasana dorm semakin hangat. Kesimpulannya, aku hanya mencintai Ayako dan Angel adalah adik kesayanganku. Bagaimana?

Eunhyuk’s Story end

 

Holaaaaa ^^

bagaimana? hhehehe.. mianhae kalau ada bagian yang kurang berkenan atau gimana gitu. Oh iya, ini kayak kumpulan drable gitu jadi jangan bingung ya ^^v

buat sungra –> mianhae saeng, kamu onnie buat ‘Fangirl Sejati’ di sini >< hehehe jangan marah yaa #peluk, ntar dibuatin yang full deh.. hehhe

buat hyunjoon –> aigooo mianhae kamu onnie bikin mellow di sini ^^v, ntar onnie mau lanjutin nih ><

buat ayako –> part kamu dikit ._. mianhae.. ntar onnie buatin deh kapan-kapan sama nyuk, oke? ^^

buat reader –> mianhae kalo ceritanya gaje atau maksa, hehhe.. ide dadakan soalnya ^^

akhir kata, komen berupa kritik atau saran selalu diharapkan, asal no bashing and SARA (?) ^^

Gomawo buat semuanyaa ^^

wassalamu’alaikum ^^